I Choco You Jogjakarta 💕

I'am Not Good Enough, My Family Doesn't Support Me, I'm not ready yet , My Camera Doesn't Good Enough , People Wouldn't care about me, I don't have enough money, There's no time for me to start -Wolves-

STOP WITH THE EXCUSES !!! 

Hello, Matcha!!
Jogja, 17 Agustus 2019 

Sudah beberapa kali mengunjungi Jogjakarta, tapi bagi saya kata bosan itu hampir sirna, punah, dan takberdaya. Saya benar-benar jatuh cinta pada kota ini, kota yang berada di tengah-tengah pulau jawa di Indonesia yang menurut legenda kota ini menjadi center peradaban modern di zaman-nya. 

Saya mengajukan cuti kerja 3 minggu sebelum saya memutuskan untuk pergi ke kota ini, pikir saya: ''menghabiskan cuti dimana 3 hari ini''  tanpa sempat berfikir panjang mantab hati saya; memutuskan untuk mengunjungi kota Jogjakarta.

Traveling alone? awalnya saya akan pergi sendiri, namun kawan saya meminta untuk bergabung; tidak mengapa, karena saya merasa senang tidak sendiri. 

Sebenarnya, meskipun sudah beberapa kali saya mengunjungi kota Jogjakarta, tetapi saya masih belum meng-hatamkan seluruh isi yang ada di dalam sini. terhimpitnya waktu yang menurut saya kurang untuk menikmati betapa luasnya kota Jogjakarta ini :')

10 Jam Perjalanan Jember - Jogjakarta By Logawa Train

Day - 1

10 Jam perjalanan dari kota saya menuju kota Jogjakarta, bukan perihal lamanya duduk di kursi kelas ekonomi dalam kereta, saat itu hati dan perasaan saya senang sekali. percaya atau tidak 10 jam bagi saya tiada berasa.

tiada berasa karena saya benar-benar menikmati esensi perjalanan saya di setiap menitnya; bercengkrama dengan keluarga baru di dalam kereta, membaca buku karya Wira Negara, mendengarkan musik, dan sesekali bertemu dengan penumpang lain mengajak mengobrol sekedar basa-basi yang berujung menjadi teman perjalanan. 

Malamnya saya disuguhkan dengan terang dan ramainya Jl. Malioboro yang menjadi destinasi utama bagi saya. oia, FYI. housetell saya hanya berjarak beberapa meter dari Jl. Malioboro jadi cukup buat saya untuk menikmati suasana dengan berjalan kaki. 

esensi lainya; saya mengabadikan moment berfoto ria, membuat IG stories, WA stories dan menikmati suguhan malam di Jl. Malioboro yang saat itu cukup ramai sekali.

ramai~ meski hati kian sepi ~ eh ~ bukan maksud.

Malam Di Maliboro

Menikmati suguhan, keramaian yang dibuatnya menjadikan saya lapar dan butuh kopi. akhirnya saya sedikit melipir ke angkringan kopi joss yang katanya: ''kopi yang telah diberi arang bakar rasanya menjadi lebih nikmat dan kafeinnya pun akan hilang'' benar saya tidak merasakan apa apa ketika meminum kopi ini, perut tidak sakit, tidak mual, bahkan tidak pusing. 

Kopi Joss

Jadi, yang awalnya hanya ''katanya'' bagi saya menjadi fakta yang membuktikan bagi saya sendiri tidak terjadi apa apa hehe.

Menu Angkringan Kopi Joss

Menu yang di tawarkan di Angkringan Kopi Joss ini cukup banyak sekali, mulai dari nasi dan menu bakaran lainnya. huuu kangen asli. kangen dengan ngopi-nya di pinggir jalan. 

Titik 0 NOL Kilometer Jogjakarta

Day - 2

Melanjutkan perjalanan saya pada 17 Agustus 2019 bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. sebelumnya saya tidak pernah terfikirkan bahwa akan merayakan HUT RI disini, alhasil beberapa destinasi seperti Museum Vredeburg, dan jalan malioboro di tutup karena ada upacara di Istana.

Setidaknya aku bisa melipir ke titik 0 Jogjakarta.

Ada yang bilang; gakuat sama bangunan bank BNI yang menjadi points Of View Titik 0 Jogjakarta ini. 

Akupun sama, bangunan kuno yang tetep kokoh ini menjadi POV foto saya dan sahabat saya. selain tempatnya yang pas, memang di depan bangunan ini menjadi foto spot  instgramable. percaya atau tidak yang katanya foto disini bagus memang menurut saya ini asli bagus sekali *tears*

Didepannya, ada menara Sebelas Maret yang sangat bersejarah (cek wikepedia please) sayangnya saat itu gerbangnya tertutup dan ramai sekali para wisatawan yang hendak mengabadikan moment berfoto ria, bercengkrama ria, dan tidak meninggalkan moment berharga saat ketika berada di sana..

akupun sama, menikmatinya walaupun suasana saat itu mendung sedikit panas.

With my Friends

Setelahnya,  aku mampir ke Museum Benteng Vredeburg-

Museum Vredeburg

Menikmati suguhan sejarah di museum ini mengingatkan saya kembali kepada awal kemerdekaan RI, jadi keinget kata-kata dari pak Ir. Soekarno; Jasmerah (Jangan Pernah Melupakan Sejarah). setidaknya di museum ini saya banyak belajar tentang arti sebuah perjuangan.

di setiap sisi ruangan, aku benar-benar menikmatinya. setiap sudut histori yang terpampang nyata akupun membaca sedikit-demi sedikit sejarahnya. huuuu betapa tidak sedihnya aku ketika melihat sejarah pertama kalinya PMI dibentuk dan pakaian putih yang masih utuh terpapang  nyata di museum ini.

Setelah berjalan menyusuri sudut demi sudut, lagi-lagi esensi foto itu tidaq pernah terlupakan.

Di setiap sisi taman museum, pemandangan di suguhkan dengan bangunan gedung kuno kerasa zaman dulu banget, warna cat, arsitektur bangunan yang hampir mirip secara nyata seperti kembali pada tahun 45-an.

Model vintage bangunan seperti ini yang membuat aku ngerasa nyaman banget, nyaman karena aku jarang menemukan bangunan kuno yang terawat seperti ini pastinya di kota tempat aku tinggal.

Seperti ini :

Museum Vredeburg

Museum Vredeburg

Gedung Tetap kokoh terawat tapi tidak meninggalkan kesan histories dari bangunannya, tidak meninggalkan kesan kuno pada bangunan, meskipun telah beberapa kali mengalami renovasi akan tetapi pada proses pengerjaannya tidak meninggalkan kesan kuno meskipun di dalamnya ada sudut  modern seperti ada tv lcd, pintu otomatis, lampu dan patung prasejarah di dalamnya.

IG : Alfiyahrachma
Twitter : Alfiyahrachma

P.S :
Inget ngga yang aku bilang:
menikmati esensi perjalanan, suka, saling komunikasi tanpa hp. ini beneran berlaku dalam segala hal bakalan kerasa, bakalan menikmatinya. serius!
tapi, ketika kalian memiliki waktu untuk jalan jalan bersama teman ya..

percaya deh, kalian akan menikmatinya

BTW, makasih yang teramat dalam. ;)
xoxo, Alfiyah Rachma