By @AlfiyahRachma
Diseberang ruang, Siluetmu..
Kau mulai bergerak menuju kepadaku..
Perbincangan yang menyenangkan pun di mulai..
Aku di kala itu menanggapi perkataanmu yang begitu cepat..
Tatapan matamu yang menawan..
Suaramu..
Wajahmu..
Seperti ku mencontek dalam diam..
Dan berjumpa dengan mu..
Sungguh Menyihirku..
Betapa aku terpesona dengan mu..
***
Di kala itu aku hanya bisa tersenyum menanggapi seluruh kata dan mencerna semua konten dan ceritamu. Di kala itupun mata aku takbisa berpaling dari wajahmu. Man ... wajamu menyihirku.
aku hanya bisa tersenyum menanggapi mu, betapa bodohnya aku yang tak bisa berkata-kata ketika berada tepat di depanmu. bagaimana bisa? padahal konten pembicaraan kita menurutku tak penting. saat itu, kau hanya memberikanku semangat - semangat akan pendidikan dan karirku. hanya itu yang kuingat. seperti "Suatu saat pasti kamu bisa kayak aku kok''. hanya itu, bodohnya ku yang kedua, mengapa pada saat ia duduk di depan aku ''AL bego amat sih kenapa pas dia lagi ngomong ngga di rekam!!".
Perjalanan yang jauh dan menguras waktu itu, takberasa bahkan aku tak merasakan bahwa pembicaraan kita telah berakhir. suara informasi terdengar bahwa aku akan tiba pada kota yang ku tuju. terhenti sejenak aku keluar dari gerbong kereta. I see you of there dia melihatku, melambaikan tangannya kepadaku akupun tak malu ketika ikut melambaikan tangankku. dengan seragamnya itu ia tak malu menyapaku.
Perjalanan yang jauh dan menguras waktu itu, takberasa bahkan aku tak merasakan bahwa pembicaraan kita telah berakhir. suara informasi terdengar bahwa aku akan tiba pada kota yang ku tuju. terhenti sejenak aku keluar dari gerbong kereta. I see you of there dia melihatku, melambaikan tangannya kepadaku akupun tak malu ketika ikut melambaikan tangankku. dengan seragamnya itu ia tak malu menyapaku.
***
*Chek my Phone*
Seribu harapan kala itu, aku selalu melihat handphoneku, mengharapkan dia menyapaku lagi. mengharap dia menanyakan kabar ku lagi, kala itu aku sungguh-sungguh mengharapkan apa yang ku harapkan. khayalan tinggiku melampaui batas, aku mengharapkan sesuatu yang tak mungkin terjadi.
menunggu adalah harapan terbesarku. kau tau rasanya menunggu? menyiksa iya sungguh menyiksa.
tak sedikit pesonamu masih terbayang di benakku. tutur katamu..
hay, dude..
apakah kamu masih mengingatku? Do'a mungkin sebesar-besarnya harapanku kala itu dan kini..
Malam ini..
Aku terus terpesona, terpana sepanjang jalan..
Aku kan terus bertanya-tanya, andai kau tau..
Betapa aku terpesona saat bertemu denganmu..
Pertanyaan yang terngiang membangunkanku..
Aku bertanya-tanya dengan kantukku lenyap..
Berandai-andai kau berada di depan pintu..
Kan ku buka dan kau kan berkata..
Betapa aku terpesona saat bertemu denganmu..
Berdoa adalah caraku mencintaimu dalam diam..
Ini baru halaman pertama..
Bukan akhir kisah ini..
Pikiranku hanya ada namamu..
Hingga aku bertemu dengan mu lagi..
PESONA?
Reviewed by Alfiyah Rachma
on
May 02, 2017
Rating:
No comments: